Antonio Gramsci[1]
Oleh : Dendi Budiman[2]
Tumbangnya rezim rezim Eropa
Timur yang di kendalikan oleh partai Komunis, dan perubahan yang menyeluruh
yang terjadi di Uni Soviet, memberikan semacam pukulan berat terhadap Marxisme
di seluruh dunia. Bisa di katakan Nampak jelas bahwa di 1989 merupakan titik
balik sejarah, yang menandakan matinya proyek besar Sosialis yang di mulai
sjaak ahun 1917. Kematian Rezim rezim
yang ketika tegak berdiri sangat di takuti, dengan sifatnya yang birokratis dan
refresif serta mengklaim berdiri di atas prinsip-prinsip Marxisme, kmudian
muncul ksmpatan untuk mmeperbaharui grakan sosialis dan membangun bentuk
Sosialisme Demokratis. Dan Anonio Gramsci –seorang Marxis Italia – mempunyai
peran sangat penting dalam proses pembaruan itu.
Adalah Antonio Gramsci, seorang
berkebangsaan Itali yang pemikirannya melampaui batas yang di tetapkan oleh
sejarah. Meskipun seorang Gramsci adalah seorang Marxis, pemikirannya melampoi
batas batas yang di tetapkan oleh Marxis itu sendiri. Lahir di Ales, di Sardina Italia pada 22
Januari 1891. Berasal dari sbuah keluarga yang tidak terlalu miskin, meski
tetap berasal dari kelas bawah.
Kritikan Gramsci terhadap paham saintistik materialism sejarah
v
Menurut Gramsci, tugas kaum intelektual bukanlah
untuk menghadapi masa dari luar sebagai “factor politis external” melainkan
untuk bertolak dari akal sehat masa sendiri, dari filsafast spontan orang
banyak.
v
Gramsci menolak bahwa ada teori objektif yang
benar pada dirinya sendiri. Sebuah teori akan selalu benar sejauh mengungkapkan
apa yang sedang di alami oleh kelas social yang bersangkutan. Dengan kata lain
teori tidak lepas dari praxis. Dalam
pandangan Gramsci, Marxisme bukanlah sebuah deskripsi ilmiah realistas
masyarakat yang darinya lalu dapat di simpulkan aaturan aturan praktis untuk
tindakan politik nyata, meliankan ungkkapan kesadaran kelas proletariat dan
dengan demikian sebuah unsure atau sudut dalam perjuangan kelas proletariat.
Gramsci menyambut gembira “voluntariosme” Lenin yang tak mau menunggu sampai
situasi untuk revolusi sosialis di Rusia sudah matang, melainkan memaksanya
dengan menggunakan kesempatan yang di tawarkan oleh sejarah. Gramsci juga
menyangkal dengan keras anggapan bahwa Marxis mengijinkan membuat ramalan
tentang masa depan (misalnya bahwa kapitalisme pasti akan runtuh dan sosialis
tak terelakan). Dan juga menurutnya positivisme
dan saintisme harus di tolak.
v
Gramsci menolak materialisme yang menurut Engel dan Lenin merupakan pandangan dasr
Marxis. Dalam pandangan Gramsci materialisme sama saja dengan sebuah
kepercayaan seperti agama. Agama menyatakan bahwa yang ada pada permulan adalah
Allah. Materialism hanyaa menggantikan Allah dengan materi.
v
Gramsci menyangkal manfaat keranga pikiran
“basis – bangunan atas”. Dia membedakan antara bangunan ataas dan basis tidak
mempunyai arti.
v
Bagi Gramsci filsafat muncul dalam dua bentuk:
dalam pemikiran kaum intelektual dan dalam bentuk akal sehat masyarakat.
Hegemoni dan Blok Historis
Gramsci mengkritik kerangka
sederhana MArxisme ortodoks tentang basis dan bangunan atas tidak untuk sekedar
nmemperbaikinya. Baginya sebuah teori hanya mempunyao arti sejauh mengungkapkan
apa yang menggerkan praxis social.
Kekonyolaan pengertian ekonomistik sudah di lihat tajam oleh Lenin, namun
seperti halnya perpanjangan pandangan, Gramsci melihat bahwa partai dan kaum
intelektual memang mempunyai peran kunci, namun
Gramsci hamper merupakan satu satunya pemikir marxis yang menganalisa
dan sepenuhnya menyadari pentingnya factor budaya – factor yang tidak di perhatikan
oleh Marxis ortodok yang di butuhkan oleh kerangka “basis dan bangunan atas”
tadi.
Tanda blok historis adalah
keselarasan antara tiga unsure. Unsure ekonomis, unsure politis, dan unsure
militer. Hanya Gramsci yang menunjukan kesadaran sistemik. Kekuasaan bojuasi
tidak hanya berdasarkan pemilikan modal,
melainkan penguasa Negara yang memiliki alat alatt refresif untuk menundukan
perlawanan. Gramsci menyadarai – dan itulah kekhasannya – bahwa borjuasi
memegang hegemoni blok historis tidak hanya karena dia berkuasa dalam bidang
ekonpmis dengan di dukung oleh daya ancaman Negara, melainkan karena seluruh
masyarakat menganggap situasi kekuasaan itu sebgai wajar.
Kata hegemoni sebelum Gramscci ,
sudah di pakai oleh Lenin untuk menunjukan pada kepemimpinan politik
proletariat.
Gramsci membedakan anatara
gerakan organic dan gerakan gerakan konyektural. Organic pada gramsci berarti
mekanik dalam arti suatu yang di dorong oleh kekuatan kekuatan kolektif manusia
di bawah sadar. Sedangkan konnyektural adalah gerakan yang di sengaja. Gerkan
organic adalah proses proses jangka panjang dalam sejarah yang berdasrkan
pertentangan antara kekuatan kekuatan produktif dan hubungan hubungan produksi.
Sedangkan gerakan konyketual menyangkut usah – usaha dan kampanye kampanye politis
yang lagi lagi bisa menjadi tanda bahwa hegemoni yang mapan mulai datang.
Mematahkan Hegemoni Borjuasi
Kelas buruh tidak dapat
mengharapkan merebut kekuassaan begitu saja melalui sebuah revolusi politik.
Kelas buruh hanya dapat merebut kekuasaan apabila ia dapat merebut hegemoni
cultural. Tak ada system masyarakat baru tanpa sebuah kebudayaan baru.
Ada 2 macam perang. Perang gerak dan perang posisi. Marxisme
klasik seakan hanya melihat perang yang pertama, yaitu revolusi. Tetapi perang
gerak hanya akan berhasil apabila pasukan perang sudah sudah mantap pada
posisinya. Perebutan hegemoni cultural mirip dengan perang posisi. Jika
hegemoni moral borjuasi dapat di patahkan, kekuasaan dapat di patahkan juga.
Merumuskan pandangan dunia dan
system nilai alternative adalah tugas kaum intelektual organic kelas buruh. Untuk
mengalahkan kaum borjuasi kelas buruh harus melaahirkan kaum intelektual.
Menurut Gramsci, setiap orang adalah intelektual sejauh memiliki pelbagai
tingkat kegiatan intelektual spesifik.
Bagi Gramsci, sama seperti halnya
Lenin, tak ada otomatisme sejarah yang dengan sendirinya menjamin
terlaksananhya revolusi sosialis aapalagi keberhassilannya.
Gramsci tidakk percaya pada
kemungkinan pengambilan kekuasaan melalui kemenangan demokratis dalam pemilihan
umum. Namun tentu dia juga tidak menyerahkan revolusi pada partai. Revolusi
haru gerakan massa sendiri.organ tepat kelas buruh adalah dean-dewan buruh yang
di bentuk oleh semua karyawan
masing-masing perusahaan. Dewan buruh adalah organ kediktatoran
proletariat.[3]
[1]
Tokoh filsafat politik kontemporer. Di tulis sebagai tugas mingguan pada mata
kuliah Filsafat Politi II prodi Ilmu Politik Fakultas ilmu social dan Ilmu
Politik UIN Jakarta.
[2]
Mahasiswa Ilmu Politik “A” NIM : 1113112000035
[3] Referensi. Hasil bacaan buku “dalam
bayangan Lenin” – franz Magnis Suseno. Gramedia pustaka utama
Dan dari buku “gagasan
gagasan politik Gramsci” – Roger Simon. Insist Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar