Sabtu, 02 Mei 2015

HBD -kake- Ki Hajar Dewantara

2 Mei....
Ada apa si di tanggal itu, kejadian istimewa apa yang terjadi di tanggal 2.
Ulang tahunnya kucing mak w apa yah, atau tanggal putus sama pacar pertama apa ya -padahal g pernah pacaran- hik, kacian.

Ok guys, tanggal 2 Mei adalah hari Pendidikan Nasional. Hari di mana menjadi hari besar nasional. Temenku sempet bertanya, "tanggal 2 Mei ko g libur ya, padahal kan hari besar nasional" ya kali, orang hari pendidikan, ya harus belajar. Masa liburan. Kan kemaren udeh. Parah lau.

Pertanyaan temenku selanjutnya adalah, Kenapa harus di 2 Mei. Kenapa g tanggal 1 Juni aja, "kan pas bet sama kelahiran gue". Ampun dah lau.

Begini sob, kenapa harus 2 Mei, karena 2 Mei adalah tanggal kelahiran kake Ki Hajar Dewantara (udah "kake" pake "ki" lagi. Suka suka dong :). Sepertinya beliau ini.urang suKabumi asli, krek. Hehe

Ing Ngarso SungTulado
Ing Madya Mangun karso
Tut Wuri Handayani.
Itulah slogan Ki Hajar waktu itu.

Bapak pendidikan Indonesia itu menyebut sekolah dengan istilah "Taman". Anak pergi ke taman dengan senang hati, belajar di taman dengan senang hati dan pulang dari taman dengan berat hati. Pertanyaannya, sudahkah sekolah kita seperti taman. Atau justru malah sebaliknya.

Salah satu produk pendidikan adalah manusia yang terdidik. Para pendiri bangsa ini adalah orang yang terdidik. Mereka berani bermimpi jauh melampaui jamannya. Meminjam istilahnya pak mendikbud, bahwa tugas mendidik adalah tugas orang terdidik. Mendikbud pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun ini mengambil tema ‘Pendidikan sebagai Gerakan Pencerdasan dan Penumbuhan Generasi Berkarakter Pancasila’.

Dalam orasi orasi ilmiah lainnya, bang Anis -sapaanku untuk pak mentri- mengatakan bahwa tugas orang terdidik adalah Melunasi living kost janji kemerdekaan.

Selayaknya janji tentu harus di penuhi. Janji untuk bayar kost mencerdaskan kehidupan bangsa salah satunya.

Pendidikan tidak melulu berbicara belajar di mahad kelas. Melainkan keterdidikan manusia harus juga membebaskannya dari status jomblo kemiskinan dan  ketertinggalan absen mahad.

Pada peringatan tahun ini, ada banyak hal yang harus menjadi bahan kajian bersama. Salah satunya adalah bagaimana kita turut serta dalam mengentaskan kaum jomblo yang belum terdidik di mahad negri ini. Karena  bapak bangsa kita tentu sangat tidak rela melihat masyarakatnya menjomblo bodoh dan kesepian tertinggal.

Sekian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar