Menggagas Arah Baru RIMASI[1]
Oleh: Dendi Budiman[2]
Bismillahirahmanirrahim....
Mengawali pidato ini, saya mengajak hadirin sekalian, untuk memanjatkan
puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, karena atas rahmat
dan karuniaNya , kita masih di beri kesempatan, kekuatan dan insyaAllah
kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita serta tugas dan pengabdian
kita kepada masyarakat, bangsa dan negara tercinta. Kita juga bersyukur , pada
hari yang istimewa ini, kita dapat menghadiri rapat kerja pengurus Riungan
Mhahasiswa Sukabumi.
Saudara-saudara pengurus yang saya hormati.
Dalam agenda rapat kerja kali ini ada beberapa hal yang harus menjadi
catatan sodara dalam membuat agenda kerja. Di harapkan dalam menyusun program
kerja ini mengacu pada big speak yang akan saya sampaikan ini.
Saudara-saudara pengurus yang saya hormati
Sebagai ketua, saya berkewajiban untuk membuat gambaran, arah serta visi,
organisasi ini dalam satu periode kedepan atau setidaknya dalam istilah kita
mengarahkan oragnisasi sebaai upaya membawa organisasi pada puncak kejayaan.
Apa saja yang ingin kita sama-sama capai dalam periode ini, Kemudian kita
perjuangkan bersama-sama.
Saudara pengurus yang saya bangakan
Dalam membuat arah atau wacana besar ini, tentu tidak serta merta
memunculkan ide dan gagasan seperti halnya timbul dari ruang yang kosong.
Wacana besar yang akan saya kemukakan di depan adalah hasil perenngan pribadi
dan tentu hasil konsultasi dengan beberapa pihak yang tak mungkin saya sebutkan
satu-persatu. Selain itu, secara organisasi sayapun sadar betul tetang amanah
konstitusi kita, maka dari itu saya pun tidak mengabaikan konstitusi organisasi
maka dari pada itu wacana besar inipun bersumber dari tafsiran konstitusi
organisasi.
Saudara-saudara pengurus yang berbahagia
Rimasi sebagai organanisasi yang sifat dan bentuknya berbasis kedaerahan,
kekeluargaan yang tujuannya utamanya adalah mewadahi putra/i daerah yang
berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan. Selanjutnya tujuan ini pun
di realisasikan dengan agenda-agenda organisasi yang kita istilahkan proses
perkaderan. Proses dimana seorang mahasiswa yang berasal dari daerah yamg sama
di bina secara terstruktur dan masif dalam bingkai kekluargaan.
Rimasi Jakarta, Sejak di dirikannya terjadi banyak perubahan. perubahan itu
tentu agar supaya organisasi ini bisa survive di tengah derasnya gelombang
hedonisme dan isme-isme lain.
Saudara pengurus yang saya hormati
Sekurang-kurangnya ada 4 hal yang ingin
saya
tawarkan kepada saudara sebagai upaya membuat arah organisasi dalam
periode ini.4 poin yang harus kita sama sama goolkan ini tidak lain dan tidak
bukan adalah bertujuan untuk membuat RIMASI memiliki brand yang di segani dan
di perhitngkan oleh masyarakat kampus dan masyrakat sukabumi. Saya berfikir
bahwa untuk periode ini meningkatkan brand ini sangat penting. Sebeb
RIMASI pada fase ini tak lagi berada pada fase perintisan yang fokus pada
membangun organisasi supaya tegak. Tetapi RIMASI sudah berada pada fase
konsolidasi. fase di mana perkaderan bukan menjadi poin utama dalam menyusun
agenda kerja. Perkaderan penting karena RIMASI organisasi kader bukan
oragnisasi masa, akan tetapi pada masa ini RIMASI sudah saatnya mengepakkan
sayap, melangit dan mengangkasa. Artinya RIMASI sudah saatnya memiliki brand
yang pantas di perhitungkan dan memiliki nama besar di masyarakat, baik itu
masyarakat kampus yang notabene mahasiswa dan masyarakat luas pada umumnya.
Saudara pengurus yang saya banggakan
Untuk menggapai ha tersebut perlu adanya arah yang jelas. Ada banyak hal
yang ingin saya capai untu RIMASI pada periode ini,namun sadar akan keterbatasan
maka perlu adanya batasan yang jelas agar supaya kita sebgai pengurus paham apa
saja yang akan kita capai dalam satu periode ini.
4 hal yang saya sebutkan di muka adalah pertama untuk mewujudkan
poin sentral tadi RIMASI memiliki brand yang di perhitungkan, adalah RIMASI
harus menyentuh ke ranah sosial kemasyarakatan. Sebagai
organisasi mahasiswa kedaerahaan yang sifatnya berbasis kekeluargaan RIMASI
wajib mendorong anggotanya agar supaya peka terhadap isu isu sosial
kemasyarakatan khususnya isu yang berkembang di sukabumi. Maka dari itu pola
perkaderan yang nanti akan di jalankan pun harus mengacu pada ini. Bagaimana
mengkader anggota RIMASI supaya peka terhadap isu-isu sosial lalu kita wujudkan
dalam bentuk aksi kita untuk merespon isu tersebut. Sejauh ini RIMASI cukup
brhasil dalam hal sosial kemasyarakatan, salah satu agendanya adalah baksos
peduli longsor Cirenghas. Kegiatan ini sebetulya bukan hanya masalah sosial
saja akan tetapi multi dimensi. Artinya insiden ini bukan hanya menjadi isu
sosial belaka tetapi secara otomatis menjadi isu lingkungan juga.
yang kedua adalah lingkungan.
Rimasi memang bukan organisai pegiat lingkungan, akan tetapi jika kita
berbicara daerah karena RIMASI adalah organisasi kedaerahan maka menjadi multi
tafsir. Salah satunya adalah lingungan, maka berlandaskan asas konstitusi,
RIMASI perlu menyentuh isu-isu lingkungan. Maksudnya adalah RIMASI sebagai
oaganisasasi kedaerahan berkewajiban untuk mengarahkan kadernya supaya paham
dan peduli terhadap apa yang terjadi di daerah asalnya. Bagaimana kondisi
lingkungan, apa yang terjadi pada lingunganya. Jangan sampai mereka yang
berasal dari daerah tak tahu daerahnya. Lingkungan ini menjadi isu yang menarik, pertama isu ini bisa di bawa ke
ranah parawisata yang pada nantinya membantu geliat perekonomian masyrakat
setempat atau juga bisa di bawa ke ranah politik. Artinya sejauh mana
pemerintah pro terhadap lingkungan dalam hal pengambila kebijakan.
Yang ketiga, yang tidak kalah penting
juga adalah politik. Yang di maksud politik di sini adalah
bagaimana RIMASI sebagai organisasi daerah bisa mengarahkan anggotanya untuk
tidak apolitik atau dalam istilah kita buta politik. Sebagai mahasiswa
harusnya melek politik. Mahasiswa harus betul-betul menjadi agent of change Maka dari itu RIMASI harus mengupayakan hal
itu. Tapi jangan di artikan RIMASI ikut berpolitik, tidak. Justru RIMASI harus
betul-betul menjadi coontrol pemerntah, sejauh mana kebijakan yang di
keluarkan pemerintah selaras dengan apa yang di harapkan oleh masyarakat. Saya
pikir jika kita berbicara ketiga elemen tadi yaitu Sosial, Lingkungan dan
Politik, maka ini menjadi satu kesatuan yang tak bisa di pisahkan.
Bayangkan jika kita meniliti isu sosial maka itu akan bersangkutan dengan isu
lingkungan begitu juga isu politik. Semisal contoh kasus daerah Cicurug, daerah
yang di mana industrilasisai paling tinggi di Sukabumi. Apa saja yang terjadi
di kawasan industri ini, ada puluhan perusahaan multi nasional yang menancapkan
taringnya di daerah tersebut. Apa dampak sosial yang terjadi di sana, pertama
adalah kondisi sosial masyaraktanya menjadi kurang peduli terhadap
pendidikan. Maka tak aneh jika banyak putra daerah yang tak melanjutkan
pendidikannya karena tergiur oleh gaji yang di tawarkan perusahaan. Efek
sosialnya pertama itu, kedua efek sosial yang lain juga adalah banyaknya kaum
ibu menjadi buruh sedangkan kaum bpa menggantikan posisi ibu di rumah, bisa di
bayangkan bagaimana jadinya anak yang tumbuh besar dalam ketimpangan sosial
semacam itu. Isu yang kedua sudah pasti berefek pada lingkungan, bayangkan
ada puluhan perusahaan air minum yang tidak memerhatikan AMDAL (analisa
Managament dan Lingkungan) efeknya sudah pasti kerusakan alam, jalanan rusak
parah, serta kemaceta tentunya. Hal ini pun sudah pasti berpangkal pada ranah politik
Karena tak mungkin penanam saham mendirikan perusahan jika tak mengantongi
ijin dari pemda. Maka kita sebgai putra daerah minimal bisa memahami dan sebisa
mungkin menanggulangi ketimpangan yang terjadi di daerah kita. Seperti yang
kita selogankan “pulang kampung bangun desa”
RANCANGAN
TATA TERTIB RAPAT KERJA
RIUNGAN
MAHASISWA SUKABUMI (RIMASI) JAKARTA
2015
BAB
I
KETENTUAN
UMUM
Pasal I
Landasan
Konstitusional
1.
Anggaran Dasar (AD)
2.
Anggaran Rumah Tangga (ART)
Pasal 2
1.
RAPAT KERJA adalah forum
permusyawaratan tertinggi dalam organisasi RIMASI
2.
RAPAT KERJA diadakan satu kali
dalam satu periode
BAB
II
NAMA,
WAKTU DAN TEMPAT
Pasal 3
Sidang ini
bernama rapat kerja Riungan Mahasiswa Sukabumi ini dilaksanakan di sukabumi
pada tanggal 31 januari 2015
BAB
III
KEPESERTAAN
Pasal 4
1.
Peserta sidang terdiri dari :
Peserta utusan dan peserta peninjau
2.
Peserta utusan terdiri dari : Pengurus
RIMASI JAkarta
3.
Peserta Peninjau terdiri dari :
Anggota RIMASI
Pasal 5
1.
Hak bicara ada untuk
menyampaikan pendapat
2.
Hak bicara ada pada setiap
peserta utusan dan peserta peninjau
3.
Hak bicara peserta peninjau
diberikan atas prmintaan dan persetujuan pimpinan sidang
Pasal 6
1.
Hak suara adalah hak mengusulkan
pendapat
2.
Hak suara hanya dimiliki oleh
peserta utusan
3.
Setiap peserta utusan yang
hadir memiliki hak suara
BAB
IV
FUNGSI
DAN WEWENANG
Pasal 7
1. Menyusun rancangan agenda kerja dalam satu periode kedepan
BAB
V
KEWAJIBAN
PESERTA
Pasal 8
1.
Setiap peserta wajib mentaati
Tata Tertib Mubes yang telah disepakati
2.
Setiap peserta wajib menjaga
ketertiban dan kelancaran sidang
3.
Setiap peserta berhak
mengajukan haknya dengan seijin pimpinan sidang atau presidium sidang
4.
Setiap peserta wajib meminta
ijin pimpinan sidang jika keluar persidangan
5.
Peserta sidang diperkenankan
merokok,membuat forum sendiri selama proses persidangan
BAB
VI
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Pasal 9
1.
RAKER dinyatakan sah apabila
dihadiri oleh setengah lebih dari satu jumlah Pengurus RIMASI
2.
Apabila point satu tidak
terpenuhi maka sidang ditunda selama 1x15 menit,dan selanjutnya sidang
dinyatakan qorum
BAB
VII
PERSIDANGAN
Pasal 10
1.
Persidangan terdiri dari sidang
paripurna dan sidang komisi
2.
Hasil-hasil sidang komisi di
sahkan dalam sidang paripurna RAPAT KERJA
Pasal 11
BAB VII
PIMPINAN PERSIDANGAN
Pasal
12
1. Sidang sidang RAKER RIMASI di pimpin oleh satu badan yang di sebut presidium
persidangan.
2. Sebelum presidium persidangan terpilih
, sidang di pimpin oleh stering comite (sc)
3. Sidang komisi di pimpin oleh ketua
komisi.
BAB VIII
PEMILIHAN PRESIDIUM
SIDANG
Pasal
13
1. Presidium sidang di pilih oleh peserta
sidang
2. Setiappeserta sidang berhak mengajukan
3 calon
3. 3 calon yang mendapat suara terbanyak
dinyatakan sah sebagai presidium sidang.
4. Apabila terjadi perimbangan suara
terbanyak ketiga maka diadakan pemilihan ulang
5. Apabila poin ke empat tidak tercapaiu
maka di adakan voting.
BAB IX
KEPUTUSAN-KEPUTUSAN
Pasal
14
1. Keputusan diambil dengan jalan
musyawarah untuk mufakat
2. Bila poin pertama tidak tercapai maka
di adakan lobiying
3. Bila poin pertama dan kedua tidak
tercapai maka di adakan voting.
BAB X
LAIN-LAIN
Pasal
15
Hal hal lain akan diatur presidium
sidang selam tidak bertentangan dengan AD/ART RIMASI dengan disepakati peserta sidang.
PROGRAM KERJA
RIUNGAN MAHASISWA SUKABUMI JAKARTA
1.
BIDANG PENGEMBANGAN ANGGOTA
Ø Mengadakan Masa
Taaruf Kulawargi Anyar (MASTAKA)\
Ø Mengadakan Inagurasi
Ø Penyusunan Data Base
Ø Membuat Pedoman
Perkaderan
Ø Mengadakan Pembekalan
pada Setiap Kegiatan untuk Panitia
Ø Membuat LPJ Pada
Setiap Setelah Kegiatan
2.
BIDANG KOMINFO
Ø Membuat dan
Mengoptimalkan websait dan media sosial
Ø Membuat news latter
Ø Kenjungan ke media
nasional maupun lokal
Ø Mengadakan pelatihan
jurnalistk
3.
BIDANG KEILMUAN
Ø Mengadakan diskusi
rutin
Ø Mengadakan nonton
bareeng (movie discus)
Ø Mengadakan stadium
generak, seminar
4.
BIDANG SENI DAN OLAH RAGA
Ø Mengadakan fun
futsal, badminton
Ø Mengadakan jantung
sehat/ lari pagi bareng
Ø Mengadakan RIMASI CUP
Ø Mengadakn latihan
seni kedaerahan dan kemoderenan